Jika ditanya siapa grup band rock tertua dan jadi ikon dalam genre musik rock, orang akan dengan mudah menjawab The Beatles atau Rolling Stones. Jika ditanya siapa musisi pertama yang memperkenalkan cara bermain musik dengan gaya atraktif, orang pun dengan gampang menyebut nama Jimi Hendrix, Jimmy Page, atau Ritchie Blackmore. Nyaris tak ada yang mau menyebut Tielman Brothers.
Pembentukan band itu berawal dari ketertarikan Ponthon
untuk memainkan contrabass yang diikuti saudara-saudaranya yang lain. Reggy
mempelajari banjo, Loulou mempelajari drum, dan Andy mempelajari gitar.
Penampilan pertama mereka pada acara pesta di rumahnya membuat teman-teman
ayahnya kagum dengan membawakan lagu-lagu sulit seperti "Tiger Rag"
dan "12th Street Rag". Sejak saat itu mereka sering tampil di
acara-acara pribadi di Surabaya. Tawaran tampil pun berdatangan dari berbagai
daerah di Indonesia dan menjadikan grup band tersebut sangat popular waktu itu.
Popularitas The Timor Rhytm Brothers membawa mereka bisa
tampil di Istana Negara Jakarta, di depan Presiden Soekarno pada awal tahun
1950-an. Seiring perjalanan waktu, mereka mulai berani mengintroduksi
"Guitar Boogie"-nya Arthur Smith. Dalam sebuah wawancara, frontman
grup band tersebut, Andy Tielman berkata, "Ini merupakan lagu pertama di
mana kami beralih ke musim rock n` roll dengan tambahan drum di dalamnya".
Kemudian mereka memainkan sejumlah nomornya Les Paul,
Elvis Presley, Little Richard, Bill Haley, Fats Domino, Chuck Berry, dan Gene
Vincent. Selain bersama saudaranya, Andy juga bermain dengan Dolf de Vries
dalam band The Starlights di Jakarta. Sedangkan di Sumatera ia bermain bersama
saudaranya dalam band Hawaiian-nya Freddy Wehner.
Pada suatu ketika, Andy dan saudara-saudaranya mendapat
tawaran tur keliling ke seluruh daerah di Indonesia. Syaratnya, mereka cukup
mengubah status kewarganegaraan, dari Belanda ke Indonesia. Namun, tawaran itu
ditampik Herman Tielman, sang ayah yang sekaligus bertindak sebagai manajer
band. Dalam pandangan Herman, anak-anaknya bisa berkembang menjadi lebih baik
jika ia berkiprah di Belanda. Maka, pada tahun 1957, menggunakan kapal laut,
mereka pun hijrah Belanda dan menetap di Breda.
Kepindahan mereka ke negeri Belanda dengan membawa budaya
tropis dan kecintaan kepada gitar ini ternyata melahirkan Indo-Rock yang
terkenal itu. Ciri kuat Indo-Rock adalah dominasi gitar, instrumen yang dikenalkan
orang-orang Portugis saat datang ke Hindia-Belanda sekitar abad ke-14.
Permainan gitar ala Portugis yang akhirnya dikenal sebagai musik keroncong ini
dipadukan oleh anak-anak Maluku itu dengan musik Hawaii, country, dan rock
n`roll yang mereka dengar dari radio-radio Amerika Serikat yang dipancarluaskan
dari Filipina atau Australia.
Di Breda mereka membeli peralatan musik di toko musik
Spronk. Setelah berhasil meyakinkan pemilik toko melalui telanta musik yang
mereka miliki dengan membawakan "Bye Bye Love"-mua The Everly
Brothers dalam versi mereka, pemilik toko memberi kesempatan kepada Andy
bersaudara membeli gitar paling mahal dengan merek Miller dan Wilson lewat cara
mencicil. Mereka kemudian tampil di Hotel De Schuur di Catharinalaan, Breda.
Saat pertama tampil, mereka masih mengusung nama Timor Rhytm Brothers. Namun,
kemudian mereka mengubah nama band menjadi The Four Tielman Brothers atau The 4
T`s. Mereka pun mencapai sukses ketenaran di Breda dan dari sana THE TIELMAN
BROTHER'S sejarah Rock n Roll Indonesia yang dilupakan bangsanya.
Ngefans sama The Beatles, Jimmy Hendrix, atau Rolling
Stones! Sebuah hal yang wajar karena mereka-mereka itu memang musisi handal
yang albumnya selalu dikenang sepanjang masa. Tapi jauh sebelum kejayaan mereka,
Indonesia pernah mencatatkan sejarah mencetak band rock gokill pada akhir tahun
1960-an. Mereka bukan Koes Bersaudara ataupun Koesplus atau Pambers, mereka
adalah The Tielman Brothers.
The Tielman Brothers
adalah orang keturunan maluku yang besar Surabaya dan pindah ke Belanda untuk
mengadu nasib. Mereka adalah kakak beradik dari pasangan Herman Tielman dan
Flora Lorine Hess. Pasangan kakak beradik ini antara lain, Andy Tielman (lead
guitar, vocals), Reggy Tielman (2nd lead guitar, vocals), Ponthon Tielman
(double bass, vocals)Loulou Tielman (drums, vocals). Kebiasaan bermusik di
keluarga yang kental lah yang membuat Tielman bersaudara ini sangat mahir dalam
bermusik, dan menciptakan sound-sound yang aneh pada zamannya. Cerita The
Tielman Brothers dimulai ketika di Surabaya 4 bersaudara Tielman kecil sering
memainkan lagu-lagu daerah pada tahun 1945. Mereka tampil saat sang Ayah yang
berprofesi sebagai komandan tentara KNIL sering mengajak rekan-rekannya
berpesta di rumah. Tak disangka ternyata penampilan kakak beradik ini sangat
memukau penonton yang hadir dalam pesta itu. Karena yang hadir dalam pesta itu
notabenenya adalah pejabat-pejabat maka The Tielman Brother tidak kesulitan
untuk tampil di berbagai pagelaran musik. Mereka pernah tampil di Timor-timur
bahkan mereka pernah tampil di hadapan presiden Soekarno di Jakarta pada bulan
Desember 1949. Saat itu mereka masih membawakan lagu-lagu dari Les Paul, Elvis
Presley, Little Richard, Bill Haley, Fats Domino, Chuck Berry and Gene Vincent.
Dan mulai saat itu mereka berkonsentrasi untuk memainkan rock n roll yang lebih
garang.
Tahun 1957 mereka
mendapat kesempatan untuk tour di Belanda, akhirnya The Tielman Brothers
memutuskan untuk hijrah ke Belanda mengingat masa depannya akan lebih baik jika
berada di negeri kincir angin itu. Penampilan pertama mereka adalah di Hotel De
Schuur di Breda, dengan membawakan versi lain dari lagu Bye Bye Love nya The
Everly Brothers. Setelah penampilan yang heboh di Belanda, The Tielman Brothers
semakin dikenal di seluruh Belanda bahkan mereka sering diundang tampil di
Belgia dan Jerman. Pada awal tahun 1960 The Tielman Brothers merilis 4 lagu
ciptaan mereka sendiri, lagu itu antara lain My Maria, You're Still The One,
Black Eyes, dan Rock Little Baby. Lagu ciptaan mereka ternyata banyak disukai
oleh orang-orang Belanda. Orang-orang Belanda sering menyebut aliran musik The
Tielman Brothers sebagai aliran Indorock. Orang Belanda menyebut Indorock
karena kebanyakan band-band tersebut beranggotakan orang-orang Indonesia.
Selain The Tielman Brothers ada juga Band Electric Johnny & his Skyrockets
, The Crazy Strangers, The Crazy Rockers dan The Black Dynamites(Los
Indonesios). Sayang nampaknya di Indonesia sendiri eksistensi mereka kurang
dikenal, orang Indonesia lebih menyukai The Beatles, Jimmy Hendrik, dan Rolling
Stones. Padahal sebelum The Beatles terkenal Paul Mc Cartney pernah menonton
band-band Indorock dan dia sangat terinspirasi akan musik-musik band indorock.
Lalu teknik permainan gitar sang dewa gitar Jimmy Hendrik sebenarnya sudah
dimainkan secara apik oleh The Tielman Brothers. Jadi berbanggalah Indonesia
pernah memiliki The Tielman Brothers.THE TIELMAN BROTHER'S sejarah Rock n Roll
Indonesia yang dilupakan bangsanya.
SUMBER
:
0 comments:
Post a Comment