Saturday, October 4, 2014

The Tielman Brothers, Biang Rock n` Roll Dunia


      Jika ditanya siapa grup band rock tertua dan jadi ikon dalam genre musik rock, orang akan dengan mudah menjawab The Beatles atau Rolling Stones. Jika ditanya siapa musisi pertama yang memperkenalkan cara bermain musik dengan gaya atraktif, orang pun dengan gampang menyebut nama Jimi Hendrix, Jimmy Page, atau Ritchie Blackmore. Nyaris tak ada yang mau menyebut Tielman Brothers.
       Padahal, jika mengacu pada catatan sejarah, Tielman Brothers-lah yang semestinya berhak mendapat julukan sebagai biang musik rock, sekaligus sebagai grup band pertama yang memperkenalkan gaya panggung yang atraktik. Penasbihan ini bukannya tanpa alasan. Ada beberapa fakta penting yang dinilai cukup mengejutkan pada grup band yang gaya panggungnya kini mulai dikenal orang sejak kemunculan video klip di situs video sharing, Youtube.
       Pertama, konon Tielman Brother menjadi inspirasi bagi grup band legendaris asal Inggris, The Beatles. Sebelum The Beatles terkenal pada awal tahun 1960-an, Tielman Brothers sudah biasa membawakan lagu-lagu dalam irama rock and roll di sejumlah panggung Eropa, seperti di Belanda, Belgia, dan terutama Jerman. Bahkan, sebelum The Beatles lahir, rock and roll sudah menjadi salah satu ciri khas grup band beranggotakan Reggy, Andy, Phonthon, Loulou, dan Jane Tielman tersebut.
       Konon pula, saat The Beatles pertama kali manggung di Jerman, grup band itu sempat melihat penampilan Tielman Brothers yang saat itu tampil menggunakan Hofner Violin Bass, satu instrument musik yang terbilang mewah saat itu. Dan saat itulah untuk yang pertama kalinya Paul McCartney melihat Bass Violin Hofner. Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus 10 senar. Fender sengaja mengirim representatifnya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans. Tidaklah mengherankan jika kemudian Paul dikabarkan sangat mengagumi Tileman Brothers.
       Kedua, sebelum publik rock terpesona dan dibuat kagum oleh permainan atraktif dan "gila" Jimi Hendrix pada 1967, jauh-jauh hari Andy Tielman, sang frontman, vokalis, dan gitaris Tielman Brothers, sudah memulai teknik tersebut. Andy Tielman sudah memperkenalkan teknik bermain gitar dengan gaya aneh, seperti memetik gitar menggunakan gigi, kaki, atau bermain gitar di punggung pada 1956 atau lebih dari satu dasawarsa sebelum Jimi Hendrix. Tak hanya itu, merekalah yang pertama kali memulai atraksi panggung yang liar dan atraktif, seperti bermain gitar dan juga double bass sambil melompat atau berguling-gulingan, serta tentunya demo drums.
       Ketiga, seperti dikutip majalah musik Rolling Stone edisi 29, kabarnya, atraksi akrobat gitar Andy Tielman yang jauh mendahului jamannya ini sempat membuat George Harrison, gitaris The Beatles mengidolakan dirinya. Konon, George di akhir 1960-an via majalah Rolling Stone sempat menjuluki Andy Tielman sebagai "Andy, the Indo-Man" setelah terkesima menyaksikan Andy memainkan komposisi instrumental "Java Guitars" di Top To Club. Kebetulan The Beatles juga mengawali karier mereka sama halnya dengan The Tielman Brothers yaitu manggung dari klub satu ke klub lainnya di seputaran Hamburg, Jerman.
       Namun demikian, dari semua fakta-fakta tersebut, yang paling mengejutkan, khususnya bagi publik musik di tanah air adalah ternyata The Tielman Brothers berasal dari Indonesia. Meski status kewarganegaraan personel Tielman Brothers bukanlah Indonesia, melainkan Belanda, setidaknya orang Indonesia bisa berbangga, karena grup band tersebut lahir di Surabaya, yang kelak dikenal sebagai kota kiblatnya grup-grup band rock di tanah air. Siapa sebenarnya The Thielman Brothers?
Hijrah ke Belanda
       The Tielman Brothers lahir di Surabaya pada tahun 1945. Pada awal berdirinya, grup band yang personelnya terdiri atas Reggy Tielman, Andy Tielman, Phonthon Tielman, dan Loulou Tielman itu diberi nama The Timor Rhythm Brothers. Mereka adalah anak-anak pasangan Herman Tielman, seorang kapten KNIL berdarah Maluku dan Flora Lorine Hess, wanita berdarah Jerman.
       Pembentukan band itu berawal dari ketertarikan Ponthon untuk memainkan contrabass yang diikuti saudara-saudaranya yang lain. Reggy mempelajari banjo, Loulou mempelajari drum, dan Andy mempelajari gitar. Penampilan pertama mereka pada acara pesta di rumahnya membuat teman-teman ayahnya kagum dengan membawakan lagu-lagu sulit seperti "Tiger Rag" dan "12th Street Rag". Sejak saat itu mereka sering tampil di acara-acara pribadi di Surabaya. Tawaran tampil pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia dan menjadikan grup band tersebut sangat popular waktu itu.
       Popularitas The Timor Rhytm Brothers membawa mereka bisa tampil di Istana Negara Jakarta, di depan Presiden Soekarno pada awal tahun 1950-an. Seiring perjalanan waktu, mereka mulai berani mengintroduksi "Guitar Boogie"-nya Arthur Smith. Dalam sebuah wawancara, frontman grup band tersebut, Andy Tielman berkata, "Ini merupakan lagu pertama di mana kami beralih ke musim rock n` roll dengan tambahan drum di dalamnya".
       Kemudian mereka memainkan sejumlah nomornya Les Paul, Elvis Presley, Little Richard, Bill Haley, Fats Domino, Chuck Berry, dan Gene Vincent. Selain bersama saudaranya, Andy juga bermain dengan Dolf de Vries dalam band The Starlights di Jakarta. Sedangkan di Sumatera ia bermain bersama saudaranya dalam band Hawaiian-nya Freddy Wehner.
       Pada suatu ketika, Andy dan saudara-saudaranya mendapat tawaran tur keliling ke seluruh daerah di Indonesia. Syaratnya, mereka cukup mengubah status kewarganegaraan, dari Belanda ke Indonesia. Namun, tawaran itu ditampik Herman Tielman, sang ayah yang sekaligus bertindak sebagai manajer band. Dalam pandangan Herman, anak-anaknya bisa berkembang menjadi lebih baik jika ia berkiprah di Belanda. Maka, pada tahun 1957, menggunakan kapal laut, mereka pun hijrah Belanda dan menetap di Breda.
       Kepindahan mereka ke negeri Belanda dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar ini ternyata melahirkan Indo-Rock yang terkenal itu. Ciri kuat Indo-Rock adalah dominasi gitar, instrumen yang dikenalkan orang-orang Portugis saat datang ke Hindia-Belanda sekitar abad ke-14. Permainan gitar ala Portugis yang akhirnya dikenal sebagai musik keroncong ini dipadukan oleh anak-anak Maluku itu dengan musik Hawaii, country, dan rock n`roll yang mereka dengar dari radio-radio Amerika Serikat yang dipancarluaskan dari Filipina atau Australia.
       Di Breda mereka membeli peralatan musik di toko musik Spronk. Setelah berhasil meyakinkan pemilik toko melalui telanta musik yang mereka miliki dengan membawakan "Bye Bye Love"-mua The Everly Brothers dalam versi mereka, pemilik toko memberi kesempatan kepada Andy bersaudara membeli gitar paling mahal dengan merek Miller dan Wilson lewat cara mencicil. Mereka kemudian tampil di Hotel De Schuur di Catharinalaan, Breda. Saat pertama tampil, mereka masih mengusung nama Timor Rhytm Brothers. Namun, kemudian mereka mengubah nama band menjadi The Four Tielman Brothers atau The 4 T`s. Mereka pun mencapai sukses ketenaran di Breda dan dari sana THE TIELMAN BROTHER'S sejarah Rock n Roll Indonesia yang dilupakan bangsanya.
       Ngefans sama The Beatles, Jimmy Hendrix, atau Rolling Stones! Sebuah hal yang wajar karena mereka-mereka itu memang musisi handal yang albumnya selalu dikenang sepanjang masa. Tapi jauh sebelum kejayaan mereka, Indonesia pernah mencatatkan sejarah mencetak band rock gokill pada akhir tahun 1960-an. Mereka bukan Koes Bersaudara ataupun Koesplus atau Pambers, mereka adalah The Tielman Brothers.
       The Tielman Brothers adalah orang keturunan maluku yang besar Surabaya dan pindah ke Belanda untuk mengadu nasib. Mereka adalah kakak beradik dari pasangan Herman Tielman dan Flora Lorine Hess. Pasangan kakak beradik ini antara lain, Andy Tielman (lead guitar, vocals), Reggy Tielman (2nd lead guitar, vocals), Ponthon Tielman (double bass, vocals)Loulou Tielman (drums, vocals). Kebiasaan bermusik di keluarga yang kental lah yang membuat Tielman bersaudara ini sangat mahir dalam bermusik, dan menciptakan sound-sound yang aneh pada zamannya. Cerita The Tielman Brothers dimulai ketika di Surabaya 4 bersaudara Tielman kecil sering memainkan lagu-lagu daerah pada tahun 1945. Mereka tampil saat sang Ayah yang berprofesi sebagai komandan tentara KNIL sering mengajak rekan-rekannya berpesta di rumah. Tak disangka ternyata penampilan kakak beradik ini sangat memukau penonton yang hadir dalam pesta itu. Karena yang hadir dalam pesta itu notabenenya adalah pejabat-pejabat maka The Tielman Brother tidak kesulitan untuk tampil di berbagai pagelaran musik. Mereka pernah tampil di Timor-timur bahkan mereka pernah tampil di hadapan presiden Soekarno di Jakarta pada bulan Desember 1949. Saat itu mereka masih membawakan lagu-lagu dari Les Paul, Elvis Presley, Little Richard, Bill Haley, Fats Domino, Chuck Berry and Gene Vincent. Dan mulai saat itu mereka berkonsentrasi untuk memainkan rock n roll yang lebih garang.
       Tahun 1957 mereka mendapat kesempatan untuk tour di Belanda, akhirnya The Tielman Brothers memutuskan untuk hijrah ke Belanda mengingat masa depannya akan lebih baik jika berada di negeri kincir angin itu. Penampilan pertama mereka adalah di Hotel De Schuur di Breda, dengan membawakan versi lain dari lagu Bye Bye Love nya The Everly Brothers. Setelah penampilan yang heboh di Belanda, The Tielman Brothers semakin dikenal di seluruh Belanda bahkan mereka sering diundang tampil di Belgia dan Jerman. Pada awal tahun 1960 The Tielman Brothers merilis 4 lagu ciptaan mereka sendiri, lagu itu antara lain My Maria, You're Still The One, Black Eyes, dan Rock Little Baby. Lagu ciptaan mereka ternyata banyak disukai oleh orang-orang Belanda. Orang-orang Belanda sering menyebut aliran musik The Tielman Brothers sebagai aliran Indorock. Orang Belanda menyebut Indorock karena kebanyakan band-band tersebut beranggotakan orang-orang Indonesia. Selain The Tielman Brothers ada juga Band Electric Johnny & his Skyrockets , The Crazy Strangers, The Crazy Rockers dan The Black Dynamites(Los Indonesios). Sayang nampaknya di Indonesia sendiri eksistensi mereka kurang dikenal, orang Indonesia lebih menyukai The Beatles, Jimmy Hendrik, dan Rolling Stones. Padahal sebelum The Beatles terkenal Paul Mc Cartney pernah menonton band-band Indorock dan dia sangat terinspirasi akan musik-musik band indorock. Lalu teknik permainan gitar sang dewa gitar Jimmy Hendrik sebenarnya sudah dimainkan secara apik oleh The Tielman Brothers. Jadi berbanggalah Indonesia pernah memiliki The Tielman Brothers.THE TIELMAN BROTHER'S sejarah Rock n Roll Indonesia yang dilupakan bangsanya.

SUMBER       :




0 comments:

Post a Comment

 
Ice Cream Blogger Template by Ipietoon Blogger Template