BAHASA INDONESIA 2
“LAPORAN ILMIAH”
Nama
Anggota
:
·
Annisa
Damayanti
Puspitasari
·
Bella
Gusita Aritonang
·
Maylina
Rosa
Elisabets
·
Selvi
Intan
Pratidina
·
Siti
Sharah Mardiutami
·
Muhammad
Faza Awwala
·
Danang
Ferrianto
Kelas
: 3EB03
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena tanpa
ridho dan ikhlas Nya-lah kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung membantu kami
dalam mengerjakan
karya tulis ini. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia 2 di Universitas Gunadarma.
Penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khusunya kepada Dosen yang telah memberikan
tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis menerima
saran maupun kritik secara terbuka. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang.
Depok, November 2014
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
1.1 Latar
Belakang. 1
1.2
Identifikasi Masalah. 2
1.3
Tujuan Masalah. 3
BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA
BERPIKIR.. 4
2.1 Pengertian Karya Ilmiah. 4
2.2 Manfaat Karya Ilmiah. 5
2.3 Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah. 6
2.4 Macam-Macam Laporan Ilmiah. 10
2.5 Ciri-Ciri Laporan Ilmiah. 13
2.6 Syarat Penulisan Laporan Ilmiah. 16
2.7 Jenis Laporan Ilmiah. 20
2.8 Kerangka Laporan Ilmiah. 21
BAB III KESIMPULAN.. ..25
Daftar Pustaka. 29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi, sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu.
Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi, sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu.
Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
1.2 Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
permasalahan yang ingin dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Macam-macam
laporan ilmiah
2. Ciri-ciri
laporan ilmiah
3. Syarat
penulisan laporan ilmiah
4. Manfaat
laporan ilmiah
5. Kerangka
laporan ilmiah
1.3 Tujuan
Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui tentang macam-macam laporan, ciri-ciri laporan ilmiah, syarat
penulisan laporan ilmiah, manfaat laporan ilmiah, dan kerangka laporan ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karya Ilmiah
Karya
ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Definisi yang dikemukakan oeh
Brotowidjoyo (1985 : 8-9) adalah, “Karya ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar.” Karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan
kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah itu adalah
kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan
bukan kebenaran yang normatif.
Ada berbagai jenis
karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan
tinggi, khususnya
jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan
praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan
penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu,
makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran
ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang
ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan
laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk
mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
2.2 Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan
karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
a)
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
b)
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber;
c)
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
d)
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan
sistematis;
e)
Memperoleh kepuasan intelektual;
f)
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
g)
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk
penelitian selanjutnya
2.3 Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
1.
Karya
Tulis
Karya
tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada siswa sekolah menengah
mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Di dalamnya terdapat komponen
masalah, tujuan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih
sepuluh halaman ketikan dua spasi pada “kertas ukuran A4”.
2.
Makalah
Makalah
adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam seminar atau
simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu setengah spasi pada kertas
ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar pustaka.
Makalah
juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah penelitian lapangan
maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup di
dalamnya. Namun, format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi,
tesis, dan disertasi. Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya
berisi tujuan penulisan, masalah penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak
lazim berisi kata kunci dari abstrak itu.
Kemajuan
teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan makalahnya
melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang
ditayangkan.
3.
Skripsi
Skripsi
adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat
orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata
satu (S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu
aspek yang menjadi substansi bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki
bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya tulis. Semua komponen penelitian yang
dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat
yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik
berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak
langsung (study kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan
mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan empiris. Jumlah halaman untuk
skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya tulis tidak diujikan, dan makalah
disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi
diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4.
Tesis
Tesis
adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya
merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang
diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian tesis.
Penulisan
tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna
memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master,
khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian
secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah
halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.
5.
Disertasi
Disertasi
adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata tiga. Isinya
merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu
yang diteliti. Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan
strata tiga. Mengapa? Karena induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka
yang sudah menyelesaikan pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan
disertasi dikatakan pengetahuannya telah sampai pada tingkat filsafat. Maka
itu, di Inggris atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan
strata tiga diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai
derajat filosof.
Disertasi
merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis
terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada suatu perguruan tinggi,
desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan
penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari
desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis
sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk
Disertasi minimal 250 halaman.
6.
Laporan
Hasil Penelitian
Laporan
hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian dilakukan.
Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian, objek
penelitian, instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk
melakukan sesuatu yang lain berdasarkan hasil penelitian itu.
2.4 Macam-Macam
Laporan Ilmiah
a) Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
b) Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
c) Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
d) Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
e) Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan ; yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir ; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala ; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan hasil uji ; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
2.5 Ciri-Ciri
Laporan Ilmiah
Berikut adalah ciri-ciri laporan ilmiah menurut Mukayat Brotowidjojo :
1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2. Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3. Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4. Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5. Judul, sub-judul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Adapun ciri-ciri laporan ilmiah yang lainnya, yaitu sebagai berikut :
1) Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2) Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3) Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4) Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2. Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3. Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4. Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5. Judul, sub-judul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Adapun ciri-ciri laporan ilmiah yang lainnya, yaitu sebagai berikut :
1) Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2) Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3) Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4) Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2.6 Syarat
Penulisan Laporan Ilmiah
1. Komunikatif yaitu
uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca. Kata dan kalimat yang disusun
penulis hendaknya bersifat denotatif, sehingga tidak menimbulkan penafsiran
ganda pada pembaca. Pemahaman penulis hendaknya sama dengan pemahaman pembaca.
2. Bernalar
yaitu tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan
koherensi, dan mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif,
benar, dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Ekonomis
yaitu kata atau kalimat yag ditulis hendaknya diseleksi sedekimian rupa
sehingga tersusun secara padat berisi.
4. Berdasarkan
landasan teori yang kuat yaitu suatu hasil karya ilmiah bukan
subjektivitas penulisnya, tetapi harus berlandaskan pada teori – teori tertentu
yang dikuasai secara mendalam oleh penulis. Penulis melakukan kajian berdasar
teori – teori tersebut.
5. Tulisan
harus relevan dengan disiplin ilmu tertentu yaitu tulisan ilmiah
itu ditulis oleh seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu. Maka,
tulisan ilmiahnya harus menunjukkan kedalaman wawasan dan kecermatan pikiran
berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu tersebut. Penguasaan penulis pada
disiplin ilmu tertentu akan tampak melaluin teori, pendekatan, pemaparanyang
selalu berlandaskan pada prinsip – prinsip ilmu tertentu.
6. Memiliki
sumber penopang mutakhir yaitu tulisan ilmiah harus
mempergunakan landasan teori berupa teori mutakhir (terbaru). Penulis ilmiah
harus mencermati teori – teori mutakhir melalui penelusuran internet atau
jurnal ilmiah.
7. Bertanggung
jawab yaitu sumber data, buku acuan, dan kutipan harus secara bertanggungjawab
disebutkan dan ditulis dalam karya ilmiah. Teknik penulisan yang tepat serta
penggunaan bahasa yang baik dan benar juga termasuk bentuk tanggung jawab
seoranng penulis karya ilmiah.
Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
a. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
b. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
c. Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
d. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
e. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
f. Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
a. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
b. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
c. Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
d. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
e. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
f. Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
2.7 Jenis
Laporan Ilmiah
1) Laporan
Lengkap (Monograf) : laporan hasil penelitian yang
lengkap mencakup atau berisi :
·
Proses
penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman
peneliti dalam melaksanakan penelitian.
·
Teknik
penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
·
Menjelaskan
hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya tentang
peggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.
·
Menyampaikan
kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
2) Artikel
Ilmiah adalah perasan (inti sari) dari laporan lengkap (monograf),
yang disusun lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan
dalam jurnal-jurnal ilmiah.
3) Laporan
Ringkas (Summary Report) adalah laporan yang disusun atau
ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau studi-studi yang berkenaan
dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan
bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama
saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan
penelitian.
4) Laporan
untuk Administrator dan Pembuat Keputusan adalah laporan
yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh pihak
pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak
administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.
2.8 Kerangka
Laporan Ilmiah
Kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1.Bagian Pembuka
· Cover
· Halaman judul.
· Halaman pengesahan.
· Abstraksi
· Kata pengantar.
· Daftar isi.
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah.
1.2 Perumusan masalah.
1.3 Pembahasan atau pembatasan masalah.
1.4 Tujuan penelitian.
1.5 Manfaat penelitian.
Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
2.1 Pembahasan teori
2.2 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan hipotesis
Bab III Metodologi penelitian
3.1 Waktu dan tempat penelitian.
3.2 Metode dan rancangan penelitian
3.3 Populasi dan sampel.
3.4 Instrumen penelitian.
3.5 Pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian
4.1 Jabaran varibel penelitian.
4.2 Hasil penelitian.
4.3 Pengajuan hipotesis.
4.4 Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab V Penutupan
Kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1.Bagian Pembuka
· Cover
· Halaman judul.
· Halaman pengesahan.
· Abstraksi
· Kata pengantar.
· Daftar isi.
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah.
1.2 Perumusan masalah.
1.3 Pembahasan atau pembatasan masalah.
1.4 Tujuan penelitian.
1.5 Manfaat penelitian.
Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
2.1 Pembahasan teori
2.2 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan hipotesis
Bab III Metodologi penelitian
3.1 Waktu dan tempat penelitian.
3.2 Metode dan rancangan penelitian
3.3 Populasi dan sampel.
3.4 Instrumen penelitian.
3.5 Pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian
4.1 Jabaran varibel penelitian.
4.2 Hasil penelitian.
4.3 Pengajuan hipotesis.
4.4 Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab V Penutupan
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
4. Bagian penunjang
· Daftar pustaka.
· Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
· Daftar Tabel
· Daftar pustaka.
· Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
· Daftar Tabel
BAB III
KESIMPULAN
Karya
ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Macam-macam laporan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah sebagai berikut :
1. Laporan Periodis
2. Laporan Kemajuan
3. Laporan Hasil Uji
4. Laporan Rekomendasi
5. Laporan Penelitian
Ciri-ciri laporan ilmiah adalah sebagai berikut :
1) Struktur Sajian
2) Komponen dan Substansi
3) Sikap Penulis
4) Penggunaan Bahasa
Format dari kerangka karya ilmiah adalah terdiri dari:
1.Bagian Pembuka
· Cover
· Halaman judul.
· Halaman pengesahan.
· Abstraksi
· Kata pengantar.
· Daftar isi.
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah.
1.2 Perumusan masalah.
1.3 Pembahasan atau pembatasan masalah.
1.4 Tujuan penelitian.
1.5 Manfaat penelitian.
Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
2.1 Pembahasan teori
2.2 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan hipotesis
Bab III Metodologi penelitian
3.1 Waktu dan tempat penelitian.
3.2 Metode dan rancangan penelitian
3.3 Populasi dan sampel.
3.4 Instrumen penelitian.
3.5 Pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian
4.1 Jabaran varibel penelitian.
4.2 Hasil penelitian.
4.3 Pengajuan hipotesis.
4.4 Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab V Penutupan
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
4. Bagian penunjang
· Daftar pustaka.
· Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
· Daftar Tabel
Arifin, Zaenal. 2008. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Keempat. Jakarta: Grasindo
http://bangbiw.com/menulis-laporan-ilmiah/
http://bangbiw.com/unsur-kerangka-laporan-dan-manfaat-penyusunan-laporan/
http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/
http://aghamisme.blogspot.co.id/2014/12/kerangka-karangan-dan-penulisan-karya.html
https://cindyhernawan7.wordpress.com/2015/05/15/makalah-proses-penyusunan-karya-ilmiah/
http://herizanyp.blogspot.co.id/
https://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/tahap-penyusunan-karya-ilmiah.html
1. Laporan Periodis
2. Laporan Kemajuan
3. Laporan Hasil Uji
4. Laporan Rekomendasi
5. Laporan Penelitian
Ciri-ciri laporan ilmiah adalah sebagai berikut :
1) Struktur Sajian
2) Komponen dan Substansi
3) Sikap Penulis
4) Penggunaan Bahasa
Format dari kerangka karya ilmiah adalah terdiri dari:
1.Bagian Pembuka
· Cover
· Halaman judul.
· Halaman pengesahan.
· Abstraksi
· Kata pengantar.
· Daftar isi.
2. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah.
1.2 Perumusan masalah.
1.3 Pembahasan atau pembatasan masalah.
1.4 Tujuan penelitian.
1.5 Manfaat penelitian.
Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
2.1 Pembahasan teori
2.2 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan hipotesis
Bab III Metodologi penelitian
3.1 Waktu dan tempat penelitian.
3.2 Metode dan rancangan penelitian
3.3 Populasi dan sampel.
3.4 Instrumen penelitian.
3.5 Pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian
4.1 Jabaran varibel penelitian.
4.2 Hasil penelitian.
4.3 Pengajuan hipotesis.
4.4 Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab V Penutupan
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
4. Bagian penunjang
· Daftar pustaka.
· Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
· Daftar Tabel
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2008. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Keempat. Jakarta: Grasindo
http://bangbiw.com/menulis-laporan-ilmiah/
http://bangbiw.com/unsur-kerangka-laporan-dan-manfaat-penyusunan-laporan/
http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/
http://aghamisme.blogspot.co.id/2014/12/kerangka-karangan-dan-penulisan-karya.html
https://cindyhernawan7.wordpress.com/2015/05/15/makalah-proses-penyusunan-karya-ilmiah/
http://herizanyp.blogspot.co.id/
https://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/tahap-penyusunan-karya-ilmiah.html
0 comments:
Post a Comment