“mau dimaafin emang? kasih nomor hape dulu dong hahaha.”, yaitulah awal perbincangan di jejaring sosial antara Baim dan aku. Kami adalah seorang pelajar di SMA Mars. Baim adalah kakak kelas aku dan dia adalah ketua osis pada waktu aku baru masuk di SMA. Baim bisa dibilang ketua osis yang lumayan lah secara penampilan. Dia putih, tinggi, terus friendly. Tidak bisa dipungkiri mungkin banyak yang tertarik sama si “ketua osis” macem itu. Tapi entah kenapa aku sama sekali tidak tertarik untuk SKSD dengan Baim si ketua osis itu.
Satu minggu, dua minggu, sebulan banyak banget dari angkatan aku yang nge-follow akun twitter si ketua osis dan pada nge-mention dengan kalimat “kakak, follback doong. thanks yaa:)” memang tidak heran menjadi bagian inti dari osis apalagi menjadi seorang ketua pasti bakalan terkenal dikalangan junior-junior yang baru pada masuk. "Yaampun, ini orang jadi artis mendadak banget satu hari aja udah banyak banget yang minta follow" gumam ku dan pada akhirnya aku pun juga ikut-ikutan nge-follow Baim tanpa nge-mention minta di follback. Dan keesokan harinya ketika aku sedang iseng mengecek followers, ternyata aku sudah difollback, "serius gue difollback haha baik banget, kenal aja juga engga" gumam ku dalam hati. Pada saat itu Baim sudah mempunyai seorang pacar namun aku sama sekali tidak perduli karna memang aku tidak ada perasaan apapun dengan dia.
Waktu hari terakhir mos aku ingat, semua siswa baru dikumpulkan dilapangan untuk mengikuti kegiatan PBB. Dan aku pun ditunjuk dengan salah satu senior untuk gabung dalam ekskul paskibra. Sampai akhirnya, ketika semua siswa yang sudah tercatat dalam ekskul paskibra disuruh mengikuti latihan dan aku pun terkejut ternyata Baim merupakan anggota paskibra juga. Sebulan bergabung, aku tetep tidak mengenal sosok pribadi Baim. Walaupun sering ketemu tetep aja buat ngobrol aja juga ada rasa gengsi. Sampai akhirnya aku pun tergabung sebagai anggota osis di sma mars, yang pada akhir tahun ajaran semua siswa dari kelas x dan xi wajib mengikuti yang namanya kegiatan LDK di daerah puncak. Ketika hari H datang semua peserta disuruh berkumpul untuk pembagian bus, tanpa disadari ternyata aku satu bus dengan Baim. Selama perjalanan ke daerah puncak, entah ini perasaan ku saja atau memang kenyataannya aku selalu dipandangi oleh Baim, sesekali aku membalas untuk melihat kearah Baim.
Tahun ajaran baru pun datang, sudah beberapa bulan terakhir aku jarang sekali bertemu dengan Baim mungkin karena memang dia sudah kelas XII yang memang kegiatannya yang sudah mengharuskan fokus untuk UN dan seleksi pemilihan perguruan tinggi. Dan sampai pada akhirnya tanpa ada pertanda apapun pada bulan April aku dan Baim semakin dekat ya walaupun hanya sekedar main ledekan di jejaring sosial saling berbalas mention yang bisa dibilang gajelas apa yang dibicarain. Sampai sering bertegur sapa di facebook dengan hal konyol yang bikin senyum-senyum sendiri. Kegiatan seperti ini terus berlanjut terus menerus hingga diantara kami sudah tidak ada rasa canggung diantara senior sama junior. Sampai akhirnya dari perbincangan ga jelas itu aku merasa ada rasa yang berbeda diantara kami berdua, entahlah apa itu namanya “apa mungkin aku telah jatuh cinta? Ah, tidak mungkin”.
Pada akhir bulan Mei anak-anak kelas XII mengadakan pelepasan, dan aku pun ikut terlibat lagi dalam acara seperti itu. Dan yang lebih bikin aku kaget adalah aku memegang kelasnya Baim "hah? XII-SOS-D, gasalah? Aduh gimana ini" aku pun panik. Pada akhirnya malam harinya kami bertegur sapa di facebook seperti biasa.
“eh lo ikut acara pelepasan besok?” Tanya Baim
"oh iyaa gue ikut kak, hmm gue megang kelas lo tau. XII-sos-D kan lo ya?" jawab ku sembari senyum senyum gajelas.
"serius? haha gue ledekin ah besok hati-hati ya" jawab Baim sambil terus terusan ngeledek . Keesokan harinya ternyata bener si ketua osis itu terus ngeledek aku. Aku cuma bisa diem, antara mau ngebales tapi canggung,tapinya malu, tapinya gregetan sekali dengan si ketua osis itu.
Dan rutinitas seperti ini terus berlanjut di jejaring sosial, sampai akhirnya aku dan Baim semakin dekat dan kita semakin kenal satu sama lain. Kita berdua saling bertukar e-mail, bertukar nomor handphone. Dan pada suatu hari Baim pun selalu melontarkan suatu kalimat yang selalu bikin aku penasaran terus terusan,
"gue mau ngomong kalo gue sebenernya…….."
"iyaaa apa kak? lo kenapa?”
"gue sebenernyaaa……………superman haha ciyee penasaran ya haha"
“ah curang lo kak!!!”
Hal seperti ini terus berlanjut sampai beberapa hari terakhir. Dan akhirnya pada suatu malam aku lupa hari apa itu, si ketua osis culas itu pun menyatakan isi hatinya kepada diriku. Ah, senangnya hati ku saat dia menyatakan isi hatinya kepada ku. Gundah gulana, degdegan, ah serasa naik rollercoaster hati ini berdegup kencang rasanya. Akhirnya, aku pun menerima pernyataan cintanya dia. Ya aku jg merasakan hal yang sama dengan Baim, iya aku sayang kamu Baim. Dan semenjak hari itu, diantara kami berdua sudah tidak ada rasa canggung lagi, iya kami bukan lagi senior dan junior, atau pun teman dan musuh. Kami adalah sepasang pasangan muda yang saling jatuh cinta dalam dunia SMA. Begitu indahnya masa putih abu-abu.
Satu minggu, dua minggu, sebulan banyak banget dari angkatan aku yang nge-follow akun twitter si ketua osis dan pada nge-mention dengan kalimat “kakak, follback doong. thanks yaa:)” memang tidak heran menjadi bagian inti dari osis apalagi menjadi seorang ketua pasti bakalan terkenal dikalangan junior-junior yang baru pada masuk. "Yaampun, ini orang jadi artis mendadak banget satu hari aja udah banyak banget yang minta follow" gumam ku dan pada akhirnya aku pun juga ikut-ikutan nge-follow Baim tanpa nge-mention minta di follback. Dan keesokan harinya ketika aku sedang iseng mengecek followers, ternyata aku sudah difollback, "serius gue difollback haha baik banget, kenal aja juga engga" gumam ku dalam hati. Pada saat itu Baim sudah mempunyai seorang pacar namun aku sama sekali tidak perduli karna memang aku tidak ada perasaan apapun dengan dia.
Waktu hari terakhir mos aku ingat, semua siswa baru dikumpulkan dilapangan untuk mengikuti kegiatan PBB. Dan aku pun ditunjuk dengan salah satu senior untuk gabung dalam ekskul paskibra. Sampai akhirnya, ketika semua siswa yang sudah tercatat dalam ekskul paskibra disuruh mengikuti latihan dan aku pun terkejut ternyata Baim merupakan anggota paskibra juga. Sebulan bergabung, aku tetep tidak mengenal sosok pribadi Baim. Walaupun sering ketemu tetep aja buat ngobrol aja juga ada rasa gengsi. Sampai akhirnya aku pun tergabung sebagai anggota osis di sma mars, yang pada akhir tahun ajaran semua siswa dari kelas x dan xi wajib mengikuti yang namanya kegiatan LDK di daerah puncak. Ketika hari H datang semua peserta disuruh berkumpul untuk pembagian bus, tanpa disadari ternyata aku satu bus dengan Baim. Selama perjalanan ke daerah puncak, entah ini perasaan ku saja atau memang kenyataannya aku selalu dipandangi oleh Baim, sesekali aku membalas untuk melihat kearah Baim.
Tahun ajaran baru pun datang, sudah beberapa bulan terakhir aku jarang sekali bertemu dengan Baim mungkin karena memang dia sudah kelas XII yang memang kegiatannya yang sudah mengharuskan fokus untuk UN dan seleksi pemilihan perguruan tinggi. Dan sampai pada akhirnya tanpa ada pertanda apapun pada bulan April aku dan Baim semakin dekat ya walaupun hanya sekedar main ledekan di jejaring sosial saling berbalas mention yang bisa dibilang gajelas apa yang dibicarain. Sampai sering bertegur sapa di facebook dengan hal konyol yang bikin senyum-senyum sendiri. Kegiatan seperti ini terus berlanjut terus menerus hingga diantara kami sudah tidak ada rasa canggung diantara senior sama junior. Sampai akhirnya dari perbincangan ga jelas itu aku merasa ada rasa yang berbeda diantara kami berdua, entahlah apa itu namanya “apa mungkin aku telah jatuh cinta? Ah, tidak mungkin”.
Pada akhir bulan Mei anak-anak kelas XII mengadakan pelepasan, dan aku pun ikut terlibat lagi dalam acara seperti itu. Dan yang lebih bikin aku kaget adalah aku memegang kelasnya Baim "hah? XII-SOS-D, gasalah? Aduh gimana ini" aku pun panik. Pada akhirnya malam harinya kami bertegur sapa di facebook seperti biasa.
“eh lo ikut acara pelepasan besok?” Tanya Baim
"oh iyaa gue ikut kak, hmm gue megang kelas lo tau. XII-sos-D kan lo ya?" jawab ku sembari senyum senyum gajelas.
"serius? haha gue ledekin ah besok hati-hati ya" jawab Baim sambil terus terusan ngeledek . Keesokan harinya ternyata bener si ketua osis itu terus ngeledek aku. Aku cuma bisa diem, antara mau ngebales tapi canggung,tapinya malu, tapinya gregetan sekali dengan si ketua osis itu.
Dan rutinitas seperti ini terus berlanjut di jejaring sosial, sampai akhirnya aku dan Baim semakin dekat dan kita semakin kenal satu sama lain. Kita berdua saling bertukar e-mail, bertukar nomor handphone. Dan pada suatu hari Baim pun selalu melontarkan suatu kalimat yang selalu bikin aku penasaran terus terusan,
"gue mau ngomong kalo gue sebenernya…….."
"iyaaa apa kak? lo kenapa?”
"gue sebenernyaaa……………superman haha ciyee penasaran ya haha"
“ah curang lo kak!!!”
Hal seperti ini terus berlanjut sampai beberapa hari terakhir. Dan akhirnya pada suatu malam aku lupa hari apa itu, si ketua osis culas itu pun menyatakan isi hatinya kepada diriku. Ah, senangnya hati ku saat dia menyatakan isi hatinya kepada ku. Gundah gulana, degdegan, ah serasa naik rollercoaster hati ini berdegup kencang rasanya. Akhirnya, aku pun menerima pernyataan cintanya dia. Ya aku jg merasakan hal yang sama dengan Baim, iya aku sayang kamu Baim. Dan semenjak hari itu, diantara kami berdua sudah tidak ada rasa canggung lagi, iya kami bukan lagi senior dan junior, atau pun teman dan musuh. Kami adalah sepasang pasangan muda yang saling jatuh cinta dalam dunia SMA. Begitu indahnya masa putih abu-abu.